Latest News

Jenis Dan Syarat Pakan Ternak Yang Bagus

Pakan ialah komponen utama penunjang keberhasilan perjuangan peternakan. Baik itu peternakan rumniansia besar, kecil maupun perjuangan peternakn unggas. Pemilihan jenis pakan dan materi baku yang sempurna dari segi mutu dan jumlah (kualitas dan kuantitas) menjadi salah satu kunci perjuangan peternakan itu bisa menguntungkan dan sukses serta bisa berkembang terus. Untuk itu peternak perlu dibekali pengetahuan dasar mengenai segala hal yang berafiliasi dengan pakan ternak. Seperti diketahui bahwa pakan yang baik untuk sapi ialah yang sanggup memenuhi kebutuhan protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. Protein berfungsi untuk mengganti sel-sel yang telah rusak, membentuk sel-sel tubuh gres dan sumber energi. Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi dan pembentukan lemak tubuh. Lemak berfungsi untuk pembawa vitamin A,D,E,K dan juga sebagai sumber energi.

Bahan Baku Pakan Ternak Sapi
Pada sapi yang digemukkan secara setengah intensif ( kereman ) dan full intensif ( dry lot fattening ) lapisan lemak sanggup menyelimuti serabut otot sehingga tekstur daging otot menjadi lembut ( kualitas terbaik ).Mineral diharapkan untuk pembentukan jaringan tulang dan urat serta mempermudah proses pencernaan dan perembesan zat-zat makanan.. Vitamin berfungsi untuk mempertahankan kekuatan tubuh dan kondisi kesehatan.

Dalam hal ketersediaan pakan di pedesaan, jerami ialah sumber pakan yang paling banyak di jumpai, sehingga fokus kita ialah pada jerami tersebut. Akan tetapi jerami ialah sumber pakan yang berkualitas rendah, ini sanggup dilihat kandungan yang terdapat didalamnya yaitu protein 4,5 – 5,5 % – lemak 1,4 – 1,7% – serat bergairah 31,5 – 46,5 % – Daya cerna 30 % ( seandainya makan 10 kg jerami maka yang diserap hanya 3 kg lainnya menjadi kotoran ), bandingkan dengan rumput gajah dimana protein 8,4 –11,4 % – lemak 1,7 – 1,9 % – serat bergairah 29,5 – 33 % – daya cerna 52 %, dari perbandingan tersebut terlihat bahwa jerami terlalu bergairah dan sangat sulit dicerna disamping kandungan protein dan lemak yang sedikit.

Beberapa cara dan metode untuk meningkatkan mutu/kualitas jerami :

Jerami padi dicampur dengan urea + starbio. Jerami yang akan dicampur harus ditimbang terlebih dulu.Jerami bisa dalam keadaan kering ataupun berair ( segar ). Untuk jerami kering, urea yang digunakan harus dilarutkan kedalam air terlebih dulu, setiap 100 kg jerami kering dibutuhkan 100 liter air sebagai pelarut urea.Sedang untuk jerami segar, urea tak perlu dilarutkan kedalam air.Bila jerami segar yang dipilih maka setiap 100 kg jerami di butuhkan 10 kg urea + 10 kg starbio untuk ditaburkan diatasnya( dengan kata lain 1 kg jerami dengan 1 ons urea + 1 ons starbio ).Cara mencampurnya yaitu jerami di buat berlapis-lapis, setiap lapisan tebalnya 10 cm, sesudah lapisan pertama ditebarkan kemudian di tumpuki lapisan kedua begitu seterusnya, kemudian tutup tumpukan tersebut dengan plastik biar terjadi fermentasi, hindarkan dari terik sinar matahari dan hujan. Tunggu 21 hari untuk diberikan binatang ternak. Pencampuran ini dimaksudkan untuk menghancurkan ikatan silika dan lignin pada selulosa jerami, sehingga gampang dicerna dan kaya akan nitrogen, tingkat daya cerna jerami sanggup meningkat dari 30 % menjadi 52 %.

Jerami Padi kering dengan tetes. Jerami padi olahan ini dibentuk dengan cara difermentasikan selama 24 jam, yaitu jerami dipotong-potong, kemudian dicampur air dan tetes dengan perbandingan 2 : 1. Untuk setiap 10 kg jerami kering dibutuhkan tetes 1,5 kg dan air 3 kg ( 3 liter ), ditambah super phospat25 gram ( 1 sendok makan ) dan amonium sulfat 25 gram juga, tunggu 24 jam gres diberikan pada sapi.

Jerami padi kering dengan larutan NaOH. Olahan jerami padi kering dilakukan dengan cara jerami dicuci dengan NaOH. Jerami padi sebanyak 1 kg disiram secara merata dengan larutan NaOH 30 gram + air 1 liter, kemudian selelah disiram tunggu minimal 6 jam biar silika hancur. Menurut Ditjen peternakan bahwa seekor sapi bisa diberikan jerami olahan ini sebanyak 5 kg + hijauan segar 5 kg + 5 gr mineral adonan yang bisa dibeli di toko dan garam dapur dua sendok makan.

Setelah mengetahui tata cara peningkatan mutu jerami yang menciptakan kita tidak perlu mengarit kesana kemari , kini kita membahas pakan tambahan yang berfungsi sebagai pemercepat pertambahan bobot sapi. Pakan tambahan ini ialah syarat mutlak dalam penggemukan sapi secara intensif.

Berikut beberapa sumber pakan tambahan yang sanggup di jumpai di kebanyakan daerah, serta kandungan yang terdapat di dalamnya.



Nama Pakan 
Protein % ( dalam 100 kg )/PK
Lemak % ( dalam 100 kg )/LK
TDN *( dalam 100 kg )
Bahan Kering (BK)

Dedak Halus

  • PK: 14 %
  • LK: 3,32% %
  • TDN: 87,6
  • BK: 86 %


Dedak bergairah
  • PK: 9,9 %
  • LK: 2,10 %
  • TDN: 56,3 %
  • BK: 84 %

Tepung Jagung

  • 9,38 %
  • 5,6 %
  • 81,84 %
  • 84,98 %

Gamblong/Onggok
  • 2,83 %
  • 0,676 %
  • 77,25 %
  • 35 %
Ampas tahu

  • 25,4 %
  • 5,4 %
  • 76,6 %
  • 10,8 %
Kacang Kedele
  • 48 %
  • 3, 65 %
  • 84,3%
  • 87 %

Tepung Ikan

  • 54,3 %
  • 2,86 %
  • 68,8 %
  • 89 %


* TDN kependekan dari Total Digestible Nutrient, ialah jumlah persentase zat-zat kuliner yang sanggup dicerna.Perhitungannya menurut penjumlahan persentase sanggup dicerna dari protein, serat kasar, BETN (Bahan Ekstrak Tiada Nitrogen ), serta ekstrak eter dengan konstanta 2,5. Perlu di ketahui bahwa sapi memiliki kemampuan mengkonsumsi pakan menurut bobot, semakin berat bobot maka semakin banyak kemampuan makannya.

Berikut asumsi kemampuan sapi dalam mengkonsumsi pakan : 




Bobot ( kg ) dan Kemampuan Mengonsumsi Pakan ( % dari bobot tubuh )

  • Berat Sapi 100 – 150 Kg: 3,5% dari bobot tubuh
  • BB 150 – 200 : 4%
  • 200 – 250: 3,5%
  • 250 – 300: 3%
  • 300 – 350: 2,8%
  • 350 – 400: 2,6%
  • 400 – 450: 2,4%
  • Berat Sapi 450 – 500 Kg : 2% dari bobot tubuh sapi.


Perkiraan diatas menurut pakan dengan kandungan kering. Contoh perhitungan bila kita memiliki sapi bakalan yang siap digemukkan berbobot 400 kg maka konsumsi materi keringnya ialah 400 x 2,4 % = 9,6 kg, dari kebutuhan ini kita bagi menjadi dua kepingan yaitu 40 % pakan tambahan dan 60 % jerami atau rumput gajah, perbandingan ini sangat pas untuk penggemukan secara intensif. Makara untuk jerami di butuhkan 60 % x 9,6 = 5, 76 kg sisanya yaitu 3,84 kg berupa pakan tambahan ibarat dedak, tepung jagung, gamblong atau yang lain tergantung yang mana yang gampang didapatkan didaerah masing-masing.
Berikut 2 jenis kuliner pokok ( kuliner bergairah ) yang merupakan sumber serat bergairah bagi sapi yang umumnya di jumpai di daerah.
Nama Pakan
Protein (PK)
Lemak (LK)
TDN
Bahan Kering (BK)


Jerami
  • PK: 4,5 %
  • LK: 1,4 %
  • TDN: 30 %
  • BK: 86 %

Rumput Gajah

  • PK: 8,7 %
  • LK: 2,01 %
  • TDN: 49,2 %
  • BK: 23,8 %


Makara kini bisa kita hitung angka riil yang dibutuhkah sapi yang berbobot 400 kg tersebut di atas. Sudah didapat dari perhitungan bahwa jerami kering yang dibutuhkan ialah 5,76 kg berarti kalo kita mengambil jerami pada umumnya dengan materi kering 86 % perhitungannya riil sebagai berikut :

5,76 kg x 100 / 86 = 6,7 kg dan bila pakan tambahan yang di berikan hanya dedak bergairah maka didapat 3,84 x 100 / 84 = 4, 57 kg. Makara terang kini untuk sapi bobot 400 kg di butuhkan jerami sawah atau hasil olahan seberat 6,7 kg timbangan dan dedak 4,6 kg timbangan ( pembulatan ).

Pakan tambahan seyogyanya tidak dedak saja, melainkan kombinasi dari banyak sekali jenis, untuk itu sebelumnya kita ketahui terlebih dulu kebutuhan zat gizi yang diharapkan untuk penggemukan.Berikut tabel kebutuhan nutrisi sapi jantan dalam banyak sekali kelompok umur :


BERAT SAPI ( KG )
% SERAT KASAR
% PROTEIN
% TDN

BB Sapi 200 Kg
SK 15 %

PK 13 %
TDN 86 %


BB 250 kg
20

11,4
80


BB 300 kg

23

10,4

80


BB Sapi 350 Kg
25
10

80

BB Sapi 400 Kg
25
9,5

77

Berat Sapi 450 Kg

35
9

75

Berat Sapi 600 Kg
28
8
70

BB sapi 800 Kg
SK 20 %
PK 7 %
TDN 60 %


* Berdasarkan berat kering.



Sekarang kita coba menyusun ransum kuliner sapi dengan maksimal pertambahan berat tubuh yaitu 1 kg keatas menurut tabel 1 – 4. Kita susun ransum sapi dengan bobot 400 kg. Telah disinggung pada halaman sebelumnya bahwa untuk penggemukan secara intensif komposisi hijauan ( kuliner bergairah / serat bergairah ) dengan konsentrat sebagai pakan tambahan dengan perbandingan 60 % : 40 %.Sedang sumber kuliner yang tersedia ialah sebagai berikut :

  • - Jerami (sebagai pengganti hijauan sumber serat bergairah krn gampang didapat dan murah)
  • - dedak halus
  • - dedak bergairah pakan tambahan
  • - gamblong / ampas ketela
  • - tepung jagung
Sapi dengan berat 400 kg membutuhkan kuliner dalam berat kering sebesar 400 kg x 2,6 % (tabel 2) = 10,4 kg

Sekarang kita tentukan dulu serat bergairah yang di butuhkan yaitu bersumber dari jerami. Karena kita sudah tentukan perbandingan 60 % untuk sumber serat kasar, maka jerami dengan kadar kering 86 % ( tabel 3 ) diperoleh :

( 10,4 kg x 60 % ) : 86 % = 7,26 kg sedangkan sisanya untuk pakan tambahan 10,4 – 7,26 = 3,14 kg

Untuk menyusun pakan tambahan ini diharapkan prioritas pencapaian sasaran protein saja, sedang TDN hanya sebagai perbandingan. Didapatkan masing-masing komponen dengan memperhatikan materi kering ibarat tabel 1 didapat angka riil sbb :

Dedak halus : 1,5 kg x 100 /86 = 1,16 kg

Dedak bergairah : 0,3 kg x 100/84 = 0,78 kg

Gamblong : 0,75 kg x 100/35 = 2,14 kg

Tep. Jagung : 0,6 kg x 100/84,98 = 0,7 kg

Bahan-bahan tambahan yang bisa mempercepat pertumbuhan tubuh binatang ternak yang banyak dijual di pasaran. Kelebihan bahan-bahan tersebut ialah bisa mengefisienkan perembesan kuliner oleh ternak sehingga sanggup mengurangi kebutuhan kuliner yang telah kita hitung berdasar perhitungan teori, namun bisa menambah berat tubuh harian secara maksimal. Berikut bahan-bahan tersebut :

Bossdext

Merupakan aksesori ekstra berbentuk cair, formula ini terdiri dari enzim ekstrak tumbuhan pilihan dan materi lain yang bermanfaat untuk meningkatkan proses pencernaan sapi, serta mengoptimalkan perembesan dan efisiensi penggunaan pakan.Enzim yang terdapat dalam Bossdext ( boss = sapi,dext = air ) terdiri dari single cell protein bactery dan pemberiannya melalui oral dengan dicampur dan difermentasi lebih dulu dengan pakan tambahan sapi ( comboran ). Formula bossdext mengandung 32 enzim , 27 % substrat ( bionutrisi M.O ), 8 % chellate, 7 % garam elektrolit, 8 % vitamin, 7% ekstrak tambahan dan 11 % pelarut. Enzim ialah molekul protein yang berfungsi sebagai katalisator dalam reaksi biokimia yang diselenggarakan lewat acara jasad renik. Sebagai katalisator, enzim dalam bossdext memungkinkan reaksi penguraian serat bergairah di dalam rumen berlangsung lebih cepat.Selain itu, enzim ini juga mendukung acara kerja mikroba rumen. Sedangkan chellate,vitamin dan garam elektrolit akan menjaga keseimbangan dalam proses metabolisme. Menurut penemunya yaitu HM Setio Hadi, penggemukan sapi dengan penggunaan Bossdext sanggup meningkatkan bobot sapi 1,5 – 3,0 kg / hr bahkan ada yang bisa mencapai 4 kg /hr, asal bakalan sapi memiliki genetik baik. Bagaimana cara menciptakan Bossdext perlu diketahui pula oleh kita, berikut caranya :

Bossdext yang diambil dari kemasan / botol tidak sanggup diberikan eksklusif kepada sapi, melainkan harus dikultur terlebih dulu dengan melarutkannya kedalam air bersih, bebas kaporit dan antiseptik dan ber pH antara 6,8 – 7,2. Sumber yang terbaik ialah air tanah. Wadah untuk mengultur berupa baskom dari plastik atau tanah liat. Selama dalam proses pengulturan ini dilakukan pertolongan aerasi secara terus menerus dengan aerator. Proses pembuatan kultur di lakukan ditempat teduh / tidak terkena sinar matahari secara langsung. Wadah tempat kultur dari plastik PVC dantidak berwarna hitam lantaran akan menghambat masuknya sinar tidak eksklusif matahari yang membantu kerja basil pengurai. Berikut pembuatan kultur Bossdext :

1. Sediakan 3 ember plastik PVC higienis yang tidak berwarna hitam untuk seekor sapi.

2. Isi ember pertama dengan 5 liter air

3. Kocok isi botol bossdext, kemudian ambil 30 mL ( dua tutup botol ) cairan bossdext dan masukkan cairan tersebut kedalam ember pertama yang telah terisi 5 liter air.

4. Beri aerasi selama 3 hari terus menerus dengan memakai aerator ibarat di akuarium air hias yang banyak dijual di toko-toko ikan hias.Pemberian aerator ini akan menjamin keberhasilan pertumbuhan kultur yang aerob.

5. Pada hari berikutnya yaitu hari ke –2 lakukan hal yang sama ibarat langkah nomor 2 sampai nomor 4 pada ember ke –2.

6. Pada hari berikutnya yaitu hari ke – 3 lakukan hal yang sama ibarat langkah nomor 2 sampai 4 pada ember ke 3.

7. Pada hari ke-4 larutan kultur Bossdext pada ember pertama sudah sanggup diberikan pada sapi. Untuk menguji keberhasilan proses pembuatan kultur ini bisa dilakukan dengan meraba dinding ember sebelah dalam yaitu terasa licin dan terdapat larutan menjendal yang berwarna bening ini berarti pembuatan kultur Bossdext telah berhasil.

8. Cuci higienis ember pertama yang telah usai digunakan kemudian buat larutan kultur gres untuk tiga hari mendatang. Stu ember kultur bossdext untuk satu ekor sapi.

Kegagalan pembuatan kultur bisa disebabkan oleh beberapa hal yaitu standar baku air tidak memadai, ember tidak terbuat dari materi PVC misal seng, belanga, ban bekas dan berwarna hitam, takaran dan mekanisme salah, ruang pembuatan terlalu gelap atau terkena sinar matahari secara langsung, ember tertutup rapat, gelembung aerasi terlalu besar, ember tercemar zat kimia misal sabun, deterjen, antiseptik.

Sekarang kita membahas cara pertolongan comboran dengan Bossdext sebagai campurannya, sebagai berikut :

1. Siapkan pakan tambahan yang telah kita bahas sebelumnya, yaitu bisa dedak saja atau kombinasi dari banyak sekali materi sesuai perhitungan yang telah kita tentukan pada kepingan terdahulu, sesuai dengan bobot sapi pada tabel no.2

2. Ambil separuh dari larutan kultur bossdext dan tambahkan separuh pakan tambahan untuk porsi sehari, jikalau pada perhitungan kita diatas menghasilkan angka 3,14 kg maka ambil 1,57 kg untuk dicampurkan dengan separuh kultur bossdext, bisa ditambahkan garam dapur tanpa yodium secukupnya.

3. Aduk rata adonan tersebut dan bila kurang encer bisa ditambah air.

4. Biarkan adonan ini 1 jam biar terjadi fermentasi

5. Sisa kultur dan pakan tambahan diperlakukan sama untuk porsi sore hari

6. Setelah comboran habis dimakan oleh sapi,beri minum sepuasnya.

7. Beri sapi pakan jerami kering sesudah 1- 2 jam pertolongan combor, yaitu ketika sapi mulai mengeluarkan air liur.

8. lakukan pertolongan pakan dengan teratur setiap hari.

Demikian tata cara pembuatan kultur dan perlakuan bossdext dengan comboran.

Starbio

Sama halnya dengan bossdext, starbio ialah feed aksesori yang berfungsi membantu meningkatkan daya cerna pakan dalam lambung ternak. Starbio ini terdiri dari koloni mikrobe 9 ( basil fakultatif ) yang berasal dari lambung ternak ruminansia dan dikemas dalam adonan tanah dan akar rumput serta daun-daun yang telah membusuk. Mikroba yang terdapat didalamnya ialah mikroba lignolitik, selulitik,proteolitik, dan fiksasi nitrogen non simbiotik. Starbio dipasarkan berupa serbuk berwarna coklat. Bagaimana cara perlakuan starbio terhadap kuliner sapi bisa di baca pada kepingan awal. Dengan teknologi ini pertambahan berat sapi bisa 1,2 kg / hari.

Bioplus

Zat ini berupa serbuk yang didalamnya terdiri dari basil menguntungkan ibarat Lactobacillus, Streptomyces sp dan cendawan fermentor lain. Bioplus dikembangkan dari limbah rumah pemotongan binatang . Isi rumen sapi yang ditampung di tempat pemotongan diseleksi dan dipelihara ( fermentasi ) dengan diberi pakan jerami.

Semakin manis pertumbuhan koloni mikrobe tersebut maka semakin manis pengaruhnya untuk pemcernaan sapi.Mikrobe yang memiliki kemampuan tinggi mengurai pakan berserat ialah basil selulitik dan protozoa selulitik. Protozoa yang berkembangbiak dalam rumen merupakan sumber protein hewani bagi sapi. Pemberiannya dicampurkan dengan pakan tambahan ( comboran ). Dimana 1 kg bioplus sanggup dicampur dengan 400 kg comboran kering, dengan kata lain 2,5 kg comboran kering bioplusnya 10 g. Bioplus ini bisa meningkatkan berat harian sapi sebesar 0,68 kg.

0 Response to "Jenis Dan Syarat Pakan Ternak Yang Bagus"

Total Pageviews