Latest News

Beli Kacer Bakalan Memang Lebih Murah Tapi Harus Sabar. Ini 5 Tips Untuk Menggacorkannya


Sebagian besar kicaumania di Indonesia lebih menyukai merawat burung semenjak masih bakalan. Selain harganya lebih murah, ada tantangan tersendiri dalam perawatannya, dan membuahkan kepuasan bila burung nantinya gacor. Tidak menyerupai burung yang sudah jadi, perawatan burung bakalan memerlukan ketekutan dan kesabaran. Anda harus melalui lima tahapan dalam merawat burung bakalan sebelum balasannya menjadi rajin berbunyi.

Setrik umum, ada lima tahapan yang harus kita lalui dalam merawat burung bakalan hasil tangkapan hutan sebelum balasannya burung benar-benar mau berbunyi dengan rajin. Kelima tahapan itu adalah:

TAHAP ADAPTASI
Burung bakalan yang gres dibeli umumnya mempunyai sifat penakut dan masih giras. Burung tidak akan mau bertengger dengan hening saat melihat insan menghampirinya.
Biasanya, begitu mendapat burung bakalan, kita akan menggantang sangkarnya di daerah ramai, baik ramai oleh kegiatan insan maupun adanya berbagai jenis burung kicauan.
Sebenarnya trik ini tidak dianjurkan untuk burung bakalan yang gres dibeli. Sebab hal ini justru akan membuat burung tidak mau berbunyi.
Simpan burung di daerah tenang, tanpa gangguan dari burung lain atau lalu-lalang manusia. Berikan pakan alaminya (full EF) menyerupai kroto, jangkrik, ulat hongkong, dan sebagainya.
Jika tak ada ruangan / daerah lain untuk menggantang burung, Anda bisa memperlihatkan full kerodong pada kandang burung bakalan tersebut, kemudian menggantangnya di daerah yang berjauhan dari kandang burung lainnya, contohnya digantung di pojokan.
Selama proses adaptasi, agarkan burung menenangkan diri. Jangan terburu-buru mendengar suaranya apalagi eksklusif memancingnya bunyi dengan menempelkan burung sejenis atau menggunakan cermin. Setelah burung mulai tenang, barulah kita beralih ke tahap selanjutnya.
TAHAPAN PENJINAKAN
Pada tahap ini, burung bakalan dilatih agar terbiasa menghadapi kegiatan insan dan burung lainnya (jika ada) di sekitar rumah kita.
TAHAP PENGENALAN VOER
Pada tahap ini, kita akan mengenalkan pakan kering (voer) kepada burung bakalan. Ada beberapa trik melatih burung bakalan agar mau makan voer, Misalnya kombinasi UH + voer merah untuk burung bakalan.
Cara lain yang sanggup dilakukan yaitu mencampur kroto dan voer halus. Burung menganggap pakan yang disediakan yaitu kroto, alasannya voer halus cenderung tersamar.
TAHAP PEMASTERAN
Setelah burung bakalan dalam kondisi jinak, mau makan voer total, dan sudah mau mengikuti keadaan yang ditunjukkan dengan mulai berkicauan, tahap selanjutnya yaitu melaksanakan pemasteran. Burung yang mempunyai banyak simpanan lagu tentu akan berusaha untuk rajin berbunyi dalam rangka memperlihatkan kemampuannya.
Pemasteran pada burung bakalan bisa dilakukan dengan memanfaatkan burung masteran atau memutarkan bunyi rekaman dari burung lainnya. Cara pemasterannya pun bisa dilakukan dalam ruangan atau di luar ruangan dengan memperhatikan beberapa kondisi, antara lain:
  • Lokasi pemasteran tidak terganggu oleh suara-suara lain yang bisa menghambat proses pemasteran.
  • Suara yang diputarkan sesuai dengan abjad bunyi dari burung yang sedang dilatih.
  • Suara yang diputarkan terdengar jernih, dan tidak diputarkan dengan volume yang sangat kencang.
Pemasteran bukanlah pekerjaan instan. Kita harus rutin memutarkan beberapa bunyi masteran setiap hari, agar salah satu atau beberapa bunyi yang diajarkan bisa masuk dan terekam dalam memori burung. Biasanya dalam waktu 1-2 ahad burung bisa memalsukan bunyi yang rutin didengarnya.
TAHAP PENGGACORAN
Tahap penggacoran merupakan salah satu bentuk perawatan harian yang bisa mengakibatkan burung sehat dan rajin berbunyi. Burung bakalan menjadi rajin berkicau bila kebutuhan gizinya terpenuhi, kondisinya selalu fit dan sehat.
Melalui dukungan pakan yang kaya protein, burung gampang mencapai kondisi birahi yang optimal dan memungkinkannya rajin berbunyi. Jika protein berlebihan, burung cenderung mengalami kelewat / over birahi. Jika kekurangan protein, burung susah gacor.
Di sinilah seninya memainkan pengaturan pakan, terutama pengaturan extra fooding (EF) yang kaya protein menyerupai kroto, jangkrik, dan ulat hongkong. Dari sinilah muncul istilah setelan, setting, dan sejenisnya.
Perlu diperhatikan, beberapa jenis burung kicauan tidak begitu saja mengeluarkan bunyi kicauannya dengan lantang. Ada beberapa tahapan yang harus dilaluinya, dimulai dari ngeriwik halus, ngeriwik kasar, ngeplong (suara lantang), dan gacor (lantang dan rajin bunyi).
Jadi jangan risau bila burung masih bersuara ngeriwik. Jika umur bertambah, disertai perawatan rutin, suatu hari nanti burung akan mengeluarkan bunyi kicauannya yang lantang.
Itulah lima tahapan yang sangat mempengaruhi kondisi burung bakalan agar bisa rajin bunyi.

semoga bermanfaat
sumber www.omkicau.com

0 Response to "Beli Kacer Bakalan Memang Lebih Murah Tapi Harus Sabar. Ini 5 Tips Untuk Menggacorkannya"

Total Pageviews