PROBIOTIKA UNTUK RUMINANSIA
(SAPI, KERBAU, KAMBING, DOMBA)
Secara umum derma probiotik bertujuan untuk meningkatkan produktivitas ternak, tetapi secara khusus sanggup berupa peningkatan populasi mikroba, peningkatan kecernaan serat, perbaikan stabilitas pH, perubahan proporsi volatile fatty acid (VFA) dan peningkatan konsumsi pakan serta peningkatan pertambahan berat badan. Dampak positif derma probiotik pada ternak sanggup dirasakan dalam jangka waktu yang lama, alasannya yaitu apabila kondisi optimum pada terusan pencernaannya telah tercapai selanjutnya ternak akan tetap bertahan sehat.
Probiotik sangat bermanfaat apabila diberikan pada ternak yang sedang mengalami 'stress', contohnya pada waktu pengiriman dari satu kawasan ke kawasan lain. Lactobacillus sp. TSD-10, probiotik hasil penelitian Puslitbang Bioteknologi-LIPI, merupakan probiotik untuk sapi yang memperlihatkan indikasi perbaikan pertumbuhan pada pedet. Di samping itu hasil pengujian secara in vitro memperlihatkan peningkatan konsentrasi VFA (Widyastuti, et al., 1996).
Berbagai laporan yang dirangkum Wallace & Newbold (1992) menyatakan pemakaian probiotik dari yeast dan kapang yang efektif baik pada ternak muda maupun ternak dewasa. Pemberian Saccharomyces cerevisiae meningkatkan konsumsi pakan dan pertambahan berat tubuh anak sapi dan anak domba sesudah disapih serta memperbaiki konsumsi dan pertambahan berat tubuh pada anak sapi yang gres mengalami 'stress' akhir pengangkutan. Aspergillus oryzae sanggup merangsang pertambahan berat tubuh anak sapi, konsumsi materi kering dan sanggup mempercepat penyapihan, di samping itu juga merangsang perkembangan rumen dan meningkatkan jumlah basil amilolitik, pektinolitik, selulolitik, hemiselulolitik dan secara keseluruhan pada total bakterinya. Kedua jenis mikroba tersebut juga sanggup memperbaiki produksi susu dan kandungan lemaknya pada sapi perah.
Pertumbuhan Selenomonas ruminantium HD4, meningkat sekitar 10% selama 24 jam pada medium yang mengandung trypticase, ekstrak Yeast dan DL-laktat dengan penambahan kultur Saccharomyces cerevisiae (Callaway & Martin,1997). Penerapan pemakaian kultur kamir pada ransum ternak dimaksudkan untuk membantu menekan konsentrasi laktat dengan cara merangsang pertumbuhan basil rumen yang sanggup memfermentasikan laktat. Dengan demikian imbas negatif yang bekerjasama dengan asidosis laktat sanggup dikurangi.
Probiotik merupakan pakan pelengkap dalam bentuk mikroba hidup yang sanggup menawarkan imbas menguntungkan bagi ternak inangnya dengan meningkatkan keseimbangan populasi mikroba dalam terusan pencernaan ternak yang bersangkutan (Fuller, 1979). Sedangkan berdasarkan Ritonga (1992b) probiotik didefinisikan sebagai suatu kultur spesifik dari mikroorganisme hidup menyerupai basil dari strain Lactobacillus sp yang sanggup menawarkan efek-efek menguntungkan pada ternak serta sanggup berfungsi untuk memperbaiki keseimbangan mikrobial di dalam terusan pencernaan ternak.
Syarat probiotik ternak yaitu :
1. Bakteri tersebut tidak patogen terhadap ternak maupun manusia;
2. Bakteri tersebut harus merupakan mikroorganisme yang normal berada di dalam terusan pencernaan dan sanggup melaksanakan kolonisasi di dalam usus;
3. Harus tahan terhadap asam-asam lambung, dan garam-garam empedu, enzim-enzim pencernaan, mau pun respon-respon kekebalan di dalam tubuh ternak;
4. Sanggup memproduksi zat-zat anti basil (bakteriosin) yang berspektrum luas pada bakteri-bakteri patogen pada terusan pencernaan insan (Ritonga, 1992a);
5. Umumnya yang memenuhi syarat-syarat tersebut di atas yaitu basil dari Lactobacillus spp dan Pediococci spp.
Sumber : Mukti Abadi
0 Response to "Syarat Probiotik Yang Cantik Untuk Meningkatkan Produktifitas Ternak"