Murai kerikil yang mulai mendekati masa mabung sanggup dicermati dari penampilan bulu-bulunya yang terlihat mengering. Hal ini sering dibarengi dengan perubahan sikap yang sangat mencolok, yaitu burung lebih sering berdiam diri, dengan leher ditekuk menyerupai burung kurang sehat.
Bedanya, selera makan murai kerikil masih bagus. Kotoran (feces) burung juga masih cantik (keras). Di samping itu, burung juga mulai jarang berbunyi.
Jika Anda menjumpai murai kerikil yang memperlihatkan gejala-gejala tersebut, tindakan pertama yang harus dilakukan yaitu segera mengerodong sangkarnya. “Murai jangan lagi dimandikan, dan jangan pula dijemur. Pantau kondisi kotorannya,” pesan Om Syamsul.
Mengapa harus memantau kotorannya? Sebab, jikalau hingga beberapa hari ke depan kotoran masih bagus, maka murai kerikil konkret bakal mabung. Kalau kotoran mulai encer, burung bahwasanya bukan mau mabung, tetapi ada indikasi sakit. Keduanya sama-sama membutuhkan penanganan awal: full kerodong.
Nah, begitu kotorannya tetap bagus, maka sekitar 2 ahad berikutnya akan terlihat beberapa helai bulu sayap dan bulu-bulu halusnya mulai berjatuhan. Jika ini terjadi, maka ikuti tips selanjutnya.
Beri Pakan Voer Stop Kroto
Pemahaman inilah yang membuat sebagian besar penggemar murai kerikil memperlihatkan kroto dalam jumlah banyak, melebihi porsi harian, saat burung memasuki masa mabung. Om Syamsul mempunyai aliran tersendiri, yang berdasarkan analisis Om Kicau sanggup dibenarkan setrik ilmiah.
Dengan hati-hati, Om Syamsul mengatakan, “Maaf ya, ini versi SKL. Apabila murai kerikil mau makan voer, maka selama mabung saya stop dulu proteksi kroto”.
Menurut Om Syamsul, kroto sanggup menghambat proses mabung pada murai batu. Artinya, ambrolnya tidak terlalu bagus. “Yang cantik kan bisa brooolll begitu. Pemberian kroto juga berpotensi membuat burung mengalami kelewat / over-weight. Sebab, selama mabung, otomatis burung menyerupai disekap alias tidak banyak beraktivitas di dalam sangkar,” jelasnya.
Karena itu, semenjak bulu-bulu halus mulai jatuh, murai kerikil yang ada di SKL Bird Farm segera menjalani perawatan khusus mabung, tanpa menggunakan kroto sama sekali. Kroto gres diberikan saat bulu ekor sudah jatuh semua, dan mulai tumbuh bulu ekor gres sepanjang 0,5 cm.
Ya, voer inilah yang sering kita lupakan. Jika Anda membeli voer bermerek, niscaya dalam kemasannya tercantum kandungan / kadar protein. Sepanjang kadar protein dalam voer berada dalam kisaran 12 – 18%, maka burung tidak sanggup disebut kekurangan protein, dan itu sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan gizinya, baik selama mabung maupun di luar kondisi mabung.
Apalagi murai kerikil selama mabung tetap diberi jangkrik yang kaya protein. Bahkan untuk mencegah kelewat / over birahi, Om Syamsul melaksanakan pengurangan porsi jangkrik. Misalnya, jikalau porsi harian semula 5/5, maka selama mabung dikurangi menjadi 3/3. “Tetapi jikalau porsi harian semula 3/3, ya tak perlu dikurangi lagi,” tuturnya.
Perawatan mabung menyerupai inilah yang diterapkan Om Syamsul dan Tim SKL Bird Farm lainnya selama bertahun-tahun, baik untuk burung indukan, burung prospek, maupun burung lomba.
Nyatanya, tidak ada pengaruh negatif dari apa yang dilakukannya menyerupai ini. Bahkan beberapa produknya moncer di even akbar. Misalnya Rudox SKL 670 yang menjuarai Galamedia Cup Xdi Bandung (13/10), kemudian berganti nama menjadi Rock’n Roll dan menjuarai Jayakarta Cup 2013 (3/11).
semoga bermanfaat
sumber www.omkicau.com
0 Response to "Jangan Kroto ! Gunakan Pakan Ini Semoga Murai Kerikil Mabungnya Ambrol Sempurna"