Bisnis.com , JAKARTA--Berbisnis setrik daring memang tengah menjadi pilihan banyak orang yg memutuskan untuk berwirausaha. Namun , tak semua orang maju dengan pandangan terkait bisnis ini. Berikut tiga pandangan yg Keliru Saat berbisnis online.
1. Mengikuti tren
Penulis dan Konsultan Kreatif , Yoris Sebastian menyampaikan banyak pebisnis terlalu terburu-buru memanfaatkan ceruk laba yg ada melalui bisnis setrik online ini. Oleh alasannya itu , banyak hanya sekadar mengikuti tren. Sebagai teladan , dikala satu barang menjadi pilihan banyak konsumen pengusaha yg gres berkecimpung di bisnis ini eksklusif mengambil pilihan yg sama tanpa melaksanakan penyesuaian.
Padahal , bisnis seharusnya diubahsuaikan dengan apa yg dikuasai , mengikuti potensi diri atau apa yg disenangi.
"Bikin bisnis hanya alasannya latah hanya alasannya tren. Boleh dipelajari tapi Musti bikin bisnis yg sesuai dengan diri kita alasannya rejeki enggak ketuker ," ungkapnya di sela jumpa pers peluncuran buku terbarunya 5W1H Jurus-Jurus Memulai Bisnis Online di Jakarta , Selasa (8/12/2015).
2. Tak mengangkat dongeng sendiri
Selain menjalankan bisnis hanya sekadar untuk tren , pebisnis belum memperhatikan kekuatan dongeng di balik usahanya. Padahal , dongeng tersebut bisa menarik perhatian konsumen. Cerita ini , katanya , bisa menjadi alat yg meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk tersebut.
Dengan demikian , seharusnya , gimana proses produksi sampai dongeng awal mula perjuangan didirikan contohnya bakal menjadi materi menarik Jika ditampilkan. Oleh alasannya itu , jangan cuma menghadirkan gambar produk yg baik supaya konsumen melirik.
"Setiap orang punya story masing- masing. Makanya seharusnya bisa menampilkan dongeng itu alasannya bisa bikin konsumen lebih percaya juga ," katanya.
3. Mempermasalahkan modal
Bisnis online mempunyai perbedaan besar dengan bisnis konvensional. Modal besar untuk membuka toko dan menyewa kawasan bisa dihapuskan alasannya itu tak dibutuhkan.
Oleh alasannya itu , bahwasanya modal tak bakal menjadi duduk masalah paling krusial. Bila memang belum bisa menghasilkan uang untuk memulai bisnis , bekerjalah dulu di bidang yg berkaitan. Tujuannya , untuk menambah uang sekaligus menambah bekal untuk memulai perjuangan sendiri.
Bila perlu , tak usah memutuskan untuk keluar dari pekerjaan hanya alasannya alasan fokus. Siasat lainnya , bisa dengan membatasi produksi sesuai kemampuan. Pasalnya , modal utama memulai bisnis yakni kreativitas.
"Selalu berpikir memulai bisnis terbentur modal. Padahal , enggak ada duduk masalah dengan modal. Untuk mulai bisnis , modal utamanya kreativitas bukan uang ," katanya.
Yoris sendiri menerbitkan buku ke-7 berjudul 5W1H Jurus-Jurus Memulai Bisnis Online yg mengangkat kisah di balik kesuksesan lima technopreneur dan trik gimana menemukan bisnis yg sesuai dengan huruf sera potensi diri.
Adapun , lima technopreneur yg dibahas yaitu Dian Sastrowardoyo (3 Skinny Minnies) , Carline Darjanto & Ria Sarwono (Cotton Ink) , Agnes Tandia (Kulkith) , Fahma Mahardini (Wi-Ka Souvenir Flanel) dan Wahyu Aditya (KDRI).
1. Mengikuti tren
Penulis dan Konsultan Kreatif , Yoris Sebastian menyampaikan banyak pebisnis terlalu terburu-buru memanfaatkan ceruk laba yg ada melalui bisnis setrik online ini. Oleh alasannya itu , banyak hanya sekadar mengikuti tren. Sebagai teladan , dikala satu barang menjadi pilihan banyak konsumen pengusaha yg gres berkecimpung di bisnis ini eksklusif mengambil pilihan yg sama tanpa melaksanakan penyesuaian.
Padahal , bisnis seharusnya diubahsuaikan dengan apa yg dikuasai , mengikuti potensi diri atau apa yg disenangi.
"Bikin bisnis hanya alasannya latah hanya alasannya tren. Boleh dipelajari tapi Musti bikin bisnis yg sesuai dengan diri kita alasannya rejeki enggak ketuker ," ungkapnya di sela jumpa pers peluncuran buku terbarunya 5W1H Jurus-Jurus Memulai Bisnis Online di Jakarta , Selasa (8/12/2015).
2. Tak mengangkat dongeng sendiri
Selain menjalankan bisnis hanya sekadar untuk tren , pebisnis belum memperhatikan kekuatan dongeng di balik usahanya. Padahal , dongeng tersebut bisa menarik perhatian konsumen. Cerita ini , katanya , bisa menjadi alat yg meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk tersebut.
Dengan demikian , seharusnya , gimana proses produksi sampai dongeng awal mula perjuangan didirikan contohnya bakal menjadi materi menarik Jika ditampilkan. Oleh alasannya itu , jangan cuma menghadirkan gambar produk yg baik supaya konsumen melirik.
"Setiap orang punya story masing- masing. Makanya seharusnya bisa menampilkan dongeng itu alasannya bisa bikin konsumen lebih percaya juga ," katanya.
3. Mempermasalahkan modal
Bisnis online mempunyai perbedaan besar dengan bisnis konvensional. Modal besar untuk membuka toko dan menyewa kawasan bisa dihapuskan alasannya itu tak dibutuhkan.
Oleh alasannya itu , bahwasanya modal tak bakal menjadi duduk masalah paling krusial. Bila memang belum bisa menghasilkan uang untuk memulai bisnis , bekerjalah dulu di bidang yg berkaitan. Tujuannya , untuk menambah uang sekaligus menambah bekal untuk memulai perjuangan sendiri.
Bila perlu , tak usah memutuskan untuk keluar dari pekerjaan hanya alasannya alasan fokus. Siasat lainnya , bisa dengan membatasi produksi sesuai kemampuan. Pasalnya , modal utama memulai bisnis yakni kreativitas.
"Selalu berpikir memulai bisnis terbentur modal. Padahal , enggak ada duduk masalah dengan modal. Untuk mulai bisnis , modal utamanya kreativitas bukan uang ," katanya.
Yoris sendiri menerbitkan buku ke-7 berjudul 5W1H Jurus-Jurus Memulai Bisnis Online yg mengangkat kisah di balik kesuksesan lima technopreneur dan trik gimana menemukan bisnis yg sesuai dengan huruf sera potensi diri.
Adapun , lima technopreneur yg dibahas yaitu Dian Sastrowardoyo (3 Skinny Minnies) , Carline Darjanto & Ria Sarwono (Cotton Ink) , Agnes Tandia (Kulkith) , Fahma Mahardini (Wi-Ka Souvenir Flanel) dan Wahyu Aditya (KDRI).
0 Response to "Tiga Pandangan Keliru Dikala Berbisnis Online - Info Lowongan Kerja 2019"