Saat turun di Piala Wali Kota Tangerang Selatan, performa murai watu Bocah Edan benar benar edan. Burung tampil ngeplay, dengan mengeluarkan senjata pamungkasnya berupa lagu tonjolan burung-madu (“kolibri”), siri-siri, cucak jenggot, hwamei, dan prenjak betina. Aksinya mencuri perhatian tim juri.
Yang terbaru, murai watu Bocah Edan meraih juara 2 (Kelas Ring Phoenix) dalam lomba burung Piala Wali Kota Tangerang Selatan di halaman parkir Samsat BSD, 10 September lalu.
Penampilannya ketika itu makin ngedan, alasannya yakni Om Akwet mulai memperlihatkan treatment khusus, yaitu proteksi kelabang jelang naik gantang. “Cukup seekor kelabang saja. Penampilan Bocah Edan kian maksimal,” kata Om Akwet yang sudah 27 tahun main di kelas murai batu.
Semua ini berkat proteksi kelabang jelang lomba. “Saya puas melihat kinerjanya hari itu. Awalnya aku ragu mencoba setelan gres menggunakan kelabang. Dua bulan lalu, aku menerima tumpuan dari rekan sejawat untuk memperlihatkan ransum tersebut,” terang Om Akwet.
Kelabang diberikannya kepada murai watu Bocah Edan seminggu sekali. Ternyata burung makannya lahap sekali. Setelah makan kelabang, beliau mengamati jikalau performa jagoannya makin manis ketika mengeluarkan lagu-lagunya.
Murai watu Bocah Edan sudah dua tahun berada di tangan Om Akwet / Om Hugeng (Cikini). Jagoan ini masih muda, tapi punya kualitas mumpuni, dan beberapa kali menjuarai even akbar. Dalam Piala Jakarta Raya di Cibubur, 5 Juni 2016, Bocah Edan menjuarai Kelas Ebod Vit A.
Perawatan murai watu Bocah Edan
- Setiap pagi, mulai pukul 06.00, murai watu dikeluarkan untuk diembunkan di halaman rumah sehingga terlihat lebih fresh.
- Satu jam kemudian, burung masuk ke karamba mandi. Bocah Edan mandi sendiri, biasanya sekitar 20 menit.
- Saat burung mandi, sangkarnya dibersihkan. Pakan pun mulai disiapkan, antara lain 1 cepuk berisi kroto segar dan jangkrik sebanyak 20 ekor.
- Usai mandi, burung dikembalikan ke dalam kandang dan dijemur sampai pukul 10.00.
- Setelah dijemur, burung dianginkan sejenak, kemudian dikerodong.
- Sore hari, kerodong dibuka dan burung kembali dianginkan, sambil diberi 20 ekor jangkrik.
- Sekitar pukul 15.30, kandang kembali dikerodong agar burung sanggup beristirahat sampai esok hari.
Menurut Om Akwet, untuk mengorbitkan murai watu berkualitas, maka pemasteran harus maksimal. Lagu-lagunya harus manis dan komplet. Meski demikian, kualitas murai watu juga penting, terutama kecerdasannya dalam merekam banyak sekali jenis bunyi masteran, sehingga burung punya tonjolan ketika turun di lapangan. Selain itu, burung juga harus mempunyai mental bertarung yang bagus.
semoga bermanfaat
sumber : https://omkicau.com/2017/09/14/konsumsi-kelabang-performa-murai-batu-bocah-edan-meningkat
0 Response to "Dikasih Kelabang Sebelum Digantang, Mb Ini Tampil Ngeplay, Mengeluarkan Senjata Pamungkasnya"